i'm simple and very happy

Sabtu, 01 Februari 2014

Nasionalisme Islam ala Soekarno

Perdebatan bentuk suatu negara rasanya masih ramai diperbincangkan sampai sekarang. Ada yang memilih berlandaskan demokrasi, agama, ataupun model kekhalifahan. Kalau saya sendiri tidak ambil pusing dengan bentuk suatu negara, dan saya beruntung kanjeng Nabi Muhammad SAW. tidak pernah mengeluarkan hadist bagaimana bentuk sebuah negara yang ideal itu. Namun yang jelas, peninggalan beliau adalah bagaimana sebuah pemerintahan itu membawa kemakmuran dan keberkahan bagi rakyatnya.

Soekarno pada masa awal penyusunan dasar negara pernah berpidato: "Kita, saya pun adalah orang Islam -maaf beribu maaf, keislaman saya jauh dari sempurna- tetapi kalau Saudara-saudara membuka saya punya dada, dan melihat saya punya hati, Tuan-tuan akan dapati tidak lain tidak bukan hati Islam. Dan hati Islam bung Karno ini ingin membela Islam dalam mufakat, dalam permusyawaratan. Jikalau kita memang rakyat Islam, marilah kita bekerja sehebat-hebatnya, agar supaya sebagian yang terbesar daripada kursi-kursi badan perwakilan yang kita adakan, diduduki oleh utusan-utusan Islam. Jikalau memang rakyat Indonesia yang bagian besarnya rakyat Islam, dan jikalau Islam di sini agama yang hidup berkobar-kobar di dalam kalangan rakyat, marilah kita pemimpin-pemimpin menggerakkan segenap rakyat itu agar supaya mengerahkan sebanyak mungkin utusan-utusan Islam ke dalam perwakilan rakyat ini. Ibaratnya badan perwakilan rakyat 100 orang anggotanya, marilah kita bekerja sekeras-kerasnya agar supaya 60,70,80,90 utusan yang duduk dalam perwakilan rakyat ini orang Islam, pemuka-pemuka Islam. Dengan sendirinya, hukum-hukum yang keluar dari badan perwakilan rakyat itu, hukum Islam pula".

Hal inilah yang lantas oleh Remy Medinier, seorang peneliti kajian Islam Asia Tenggara, disebut tujuan Soekarno yang tidak menginginkan Negara Islam, tapi bertujuan mengislamkan negara. Kalau dilihat dari visi misi PKS, konsep ala Soekarno ini tampaknya yang menjadi konsep Islamisasi negara yang dianut mereka. Jalan radikal merubah betuk negara akan sangat banyak menguras biaya dan tenaga, sehingga wajah Islam yang mau ditampilkan cukup berwujud ruh dalam setiap wakil rakyat para pengambil keputusan. Semoga saja :-) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar