i'm simple and very happy

Rabu, 14 Januari 2015

Lintas Camera #10

Sedikit narsis hasil jeprat-jepret saya. Murni hasil jepretan kamera HP (Lenovo A369i,Samsung GT-I9070, Asus Zenfone 6) dan Lenovo IdeaTab S6000. Diedit dengan aplikasi Android PicsArt, Instagram, Photo Editor, dan Google Photo. Enjoy....

Lorong kayu

A photo posted by Agis Firdaus (@agis_firdaus) on

Rumah Berkah

Siapapun anda, pasti menginginkan mempunyai rumah yang nyaman untuk ditinggali. Siapa saja, apalagi bagi mereka yang terhitung pengantin baru (seperti saya yang baru 7 tahun hahaha). Baiti Jannati, ya sebuah idiom yang kerap kali didengungkan untuk menggambarakn keberkahan sebuah tempat tinggal.

Saya ingin sedikit berbagi cerita, tentu saja mengenai rumah yang saya tempati saat ini. Saya dan keluarga tinggal di Tuban, sebuah kota industri di pesisir pantai utara. Kota ini tergolong ramai dengan pendatang dari luar kota. Hal ini wajar karena di Tuban banyak terdapat pabrik dan perusahaan besar. Sebut saja Petrochina, TPPI, PT. Semen Indonesia, PT. Holchim, dan PLTU Tanjung Awar-Awar.

Nah soal rumah, saya setahun yang lalu memutuskan untuk mencari tempat tinggal di Tuban kota. Sebelumnya kami tinggal di perum mertua permai (hehehe) di rengel. Sebuah kecamatan kecil di selatan kota Tuban yang berjarak 30 km dari Tuban kota, dan merupakan perbatasan dengan kota Bojonegoro.

Kenapa kami mencari di Tuban kota? karena kami ingin akses dengan sarana dan prasarana yang lebih baik dan lebih dekat, misalnya sekolah, rumah sakit, dan kantor pelayanan masyarakat yang lain. Nah tibalah akhirnya kami memulai pencarian. Saat proses pencarian, kami mulai dan iringi selalu dengan doa dan sholat istikharah supaya tidak sekedar mendapatkan tempat tinggal yang sesuai budget, namun juga penuh keberkahan. 

Ya keberkahan, itulah yang kami inginkan dalam pencarian tempat tinggal ini. Apa gunanya rumah bagus namun tidak membawa ketentraman dan kenyamanan. Apa gunanya rumah megah kalau istri tidak kerasan (ini yang bikin puyeng hihi..). Karena keberkahan itu adalah misteri, maka doa ini selalu kami panjatkan setiap waktu. Kadang keberkahan tidak bisa dinilai dengan uang, ia bisa saja berwujud perasaan dan kemudahan-kemudahan lainya. Intinya ini adalah sesuatu yang abstrak yang akan saya ceritakan di bawah ini.

Singkat cerita, akhirnya kami memndapatkan dan membeli rumah yang bertempat di perumahan Tuban Akbar, Desa Perbon, Kecamatan Tuban Kota. Alhamdulillah proses mendapatkanya pun begitu cepat. Iseng saya bertanya kepada teman yang sudah lama tinggal di Tuban kota, ternyata ada temanya yang pas lagi menjual rumahnya dan butuh cepat karena dia sudah terlanjur membeli dan pindah ke tempat lain (keberkahan pertama).

Ini beberapa penampakan rumah kami:

 teras depan

 anakku di ruang bermainya

taman kecil kami de teras

Selanjutnya soal harga, dari harga awal yang ditawarkan sebesar 300 juta rupiah, alhamdulillah bisa saya tawar menjadi 275 juta rupiah tanpa negosiasi yang alot (keberkahan kedua). Dengan harga segitu, saya bisa mendapatkan tempat tinggal dengan ukuran 17x9 m2 ukuran tanahnya, dua lantai, dan bahkan yang empunya sebelumnya meninggalkan beberapa perangkat dan perabotan rumah tangga, alhamdulillah...(keberkahan ketiga).

Keberkahan keempat yang saya rasakan adalah, suasana kekeluargaan yang adem ayem, guyub, serta rukun dari penghuni kompleks. Lingkungan ini saya rasakan lebih mirip suasana kampung, padahal ini adalah perumahan yang konon katanya penghuni di dalamnya cenderung apatis dan atisosial. Tidak sama sekali. Selain itu perumahan ini juga masih dikelilingi sawah yang menambah kesegaran udaranya. Pada pagi hari, saya biasanya berolah raga melewati areal persawahan ini. Benar-benar menyegarkan pemirsa!.  
Berikutnya letak dari tempat tinggal kami juga sangat membawa keberkahan yang saya rasakan. Antara lain dengan lokasi sekolah anak saya yang hanya berjarak 3,9 km yang bisa ditempuh selama 10 menit perjalanan motor. Berjarak 4 km dengan rumah sakit umum Dr. Koesma Tuban, berjarak 1,5 km dengan rumah sakit Nahdotul Ulama' yang merupakan rumah sakit rujukan provider asuransi saya, dan masih banyak lokasi strategis lain seperti kantor Samsat, dokter spesialis, bengkel asesoris mobil (ini favorit nongkrong saya haha), pusat jajanan dan kuliner, wisata religi makam Sunan Bonang, Polres, dll yang semuanya hanya dalam hitungan menit saja kalau naik motor. Subhanallah...

Saya dan istri semakin hari semakin takjub dan bersyukur dengan keberkahan ini. Semoga ini adalah jawaban doa kami saat memohon diberikan pilihan yang terbaik akan tempat tinggal. Memang segala sesuatu jangan sampai terlepas dari doa kepada Allah, karena pusaran hidup kita sebenarnya amat sangat kecil di genggaman tangan-Nya. Kalau perlu, mari berdoa saat kehilangan sandal sekalipun ^.^

Mari memburu berkah Tuhan....