Apa yang terlintas dari gambar di atas? Kalau bagi saya sebuah kemahatakjuban atas alam semesta, dan perasaan maha mikro (lebih dari kerdil) akan eksistensi diri saya. Bayangkan, sebutir atom di antara hamparan alam semesta itu adalah Galaxy Bima Sakti (Milky Way), lantas seberapa kecil lagi bumi yang kita tinggali, lantas seberapa....(ah saya tak mempunyai kosa kata penggambaran maha kecil) atas diri kita manusia ini????
Kalau sudah seperti itu lalu apa yang disombongkan? Hmm it doesn't make any sense and out of my mind...Padahal sebuah kepastian sudah digariskan oleh Allah azza wajalla bahwa kemuliaan kita akan diukur dengan ketakwaan kita. Selain itu alam semesta yang maha luas akan dimusnahkan dan hancur lebur suatu saat nanti. Dan tibalah saatnya bagi manusia kembali ke rumah sebenarnya; akhirat. Akhirat yang kekal, yang ironisnya tiket untuk menuju rumah kekal itu ditentukan di kehidupan sementara dunia yang sekejap mata.
Kita hanyalah sebutir atom yang dibelah menjadi seribu bagian di alam semesta ini. Atau "...I'm only a crack in this castle of glass" (Linkin Park).
Kita hanyalah sebutir atom yang dibelah menjadi seribu bagian di alam semesta ini. Atau "...I'm only a crack in this castle of glass" (Linkin Park).
Oleh Cak NunKita bukan penduduk bumi,
kita adalah penduduk surga.
Kita tidak berasal dari bumi,
tapi kita berasal dari syurga.Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah,
kembali ke kampung halaman.
Dunia bukan rumah kita,
maka jangan cari kesenangan dunia.Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali kerumahnya.Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
Lantas, apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah.
Begitu beratkah memenuhi harapanNya?Kita tidak berasal dari bumi,
kita adalah penduduk syurga.
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.Kenikmatannya tiada terlukiskan,
dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita.
Ada istri sholeha serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.Mereka rindu kehadiran kita,
setiap saat menatap menanti kedatangan kita.
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail.
Kapan Keluarga mereka akan pulang.Ikutilah peta (Al Qur’an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan.
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya iblis Laknatullah yaitu nerakaKita bukan penduduk bumi,
kita penduduk syurga.
Bumi hanyalah perjalanan.
Kembalilah ke rumah